Saya teringat peristiwa kecil dua hari yang lalu, sedikit lucu namun sebenarnya bisa memberikan pelajaran berharga bila kita bisa melihatnya dari sudut pandang yang lebih jernih.
Waktu itu saya sedang memperhatikan dua anak kecil yang mana keduanya adalah adik sepupu saya sendiri, mereka tengah asyik bermain, sang kakak yang adalah anak laki - laki sedang bermain mobil - mobilan sementara adiknya yang perumpuan bermain boneka. Dengan gayanya masing - masing mereka tentu sangat menikmati mainannya.
Ketika sedang asiknya bermain, tanpa sengaja sang adik menginjak mainannya sang kakak, mungkin karena kaget sehingga refleks sang kakak mendorong adiknya hingga terjatuh, akibatnya sang adik pun menangis.
Melihat adiknya yang sedang menangis, sang kakak pun seolah - olah tanpa rasa bersalah tetap saja menikmati mainannya. Namun karena makin lama tangisan sang adik tidak berhenti juga, sang kakak pun mendekat dan menarik tangan adiknya untuk berdiri. Saya yang duduk tidak jauh dari mereka tidak bereaksi apa - apa, hingga kemudian saya melihat sang kakak menegur adiknya "Adek berhentlahi menangis...makanya kalo main adek jangan suka ganggu mainannya kakak...". Dalam keadaan masih menangis, sang adik pun menjawab "Adek kan ngga sengaja injak mainannya kakak...". Saya melihat kejadian ini hanya diam dan tersenyum. Keduanya pun kemudian melanjutkan permainannya masing - masing.
Dari kejadian ini, yang ingin saya share adalah terkadang dalam kehidupan sehari - hari kita mengalami benturan dan gesekan dengan orang lain, apakah itu dengan teman, sahabat atau rekan kantor sendiri, yang dari situ kemudian timbul perasaan tidak enak yang berujung timbulnya sifat marah, jengkel, bete, bahkan untuk keadaan yang lebih parah bisa menimbulkan perasaan dendam satu sama lain ( saya dan Anda mungkin pernah mengalami hal seperti ini bukan... ). Entah itu karena teman yang terlalu sering ikut campur dalam urusan kita, atau mungkin karena adanya orang - orang di sekitar kita yang memang sengaja menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan kita.
Nah, biasanya dari kejadian seperti ini, kita kemudian jadi memisahkan diri, menghindar dan terkesan tidak mau lagi bersosialisasi lagi dengan mereka. Akibat fatalnya adalah rusaknya hubungan pertemanan atau hubungan kerja yang telah terjalin selama ini.
Hal ini biasanya terjadi karena kita terkadang gengsi, canggung dan terkesan ingin menang sendiri, seolah - olah kejadian ini timbul karena seratus persen kesalahan ada pada orang lain, bukan pada diri kita. Akibatnya, tidak ada mau mengambil inisiatif untuk memperbaiki hubungan kembali.
Kenapa kita tidak mau mencontoh anak tadi, yang punya inisiatif untuk membujuk kembali adiknya sehingga ia bisa berhenti menangis...? Kita terkadang lebih memilih hanyut dalam perasaan 'marah, jengkel'.
Yang dibutuhkan sebenarnya adalah kebesaran hati dan kelapangan jiwa untuk meminta maaf, menghilangkan ego pribadi masing - masing untuk kemudian berusaha memperbaiki hubungan kembali.
Hal ini tentu tidak dapat terjadi bila perasaan marah, jengkel, bete masih menguasai diri... karena itu....HILANGKAN MARAH, TAMBAHKAN CINTA....!!!
:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar