Sabtu, 02 Juli 2011

Ketika Keadaan Menguji Kita

Pernahkah Anda mengalami keadaan terburu – buru, entah karena dead line yang sempit atau karena Anda kesiangan sehingga harus cepat – cepat sampai ke kantor? Namun di tengah jalan anda harus menghadapi kemacetan yang panjang, semua pengendara tidak ada yang mau mengalah, ketika ada celah untuk menyalip, tiba – tiba kendaraan di belakang Anda membunyikan klakson agar Anda cepat melangkah, sementara dari depan kendaraan lain hendak mengambil jalur anda.

Atau pernahkah anda mengalami keadaan, di mana Anda di undang ke suatu acara untuk datang tepat waktu, sehingga Anda pun harus bangun cepat, dandang pagi – pagi agar tidak telat. Namun begitu sampai di tempat acara, ternyata anda adalah orang pertama yang datang. Sebalkah Anda? Marah atau jengkelkah Anda?
Ya, sadar dan yakini saja bahwa Anda sedang diuji oleh keadaan. Itulah salah satu cara Tuhan menguji kita dengan memberikan ‘keadaan’ yang seolah – olah tidak bersahabat, sehingga membuat anda marah, jengkel, sebal dan bete. 

Coba sadari, bahwa rasa marah, jengkel, sebal dan bete itu muncul karena terkadang kita tidak mau kompromi dan bersahabat dengan keadaan yang menimpa kita. Dalam keadaan seperti ini wajar kalau kita terkesan mementingkan diri sendiri. Namun satu yang pasti, bila keinginan kita belum tercapai, tidak ada salahnya kita bersabar, mungkin ada yang salah atau keliru dengan kita. Kita hanya perlu menghadapinya dengan senyuman, walaupun itu rasanya pahit... Hati boleh marah, jengkel, tapi muka harus tetap memancarkan senyum manisnya kan....:-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar