Senin, 07 Februari 2011

SEGENGGAM GARAM (  Melapangkan Hati Laksana Danau  )

Suatu ketika,ada seorang kakek yg sangat bijaksana sedang duduk di depan rumahnya. datanglah seorang anak muda dengan wajah yg sangat sayu karena dirundung banyak persoalan. langkah kakinya gontai dan begitu lemas, nampak sekali anak muda itu sangat tidak bersemangat.

Anak muda itu pun menceritakan masalahnya kpd si kakek yg bijak ini, dan kakek pun dengan senang hati mendengarkannya. setelah itu, sang kakek pun berdiri dari tempatnya, dan mengambil segenggam garam dapur kemudian diberikannya kpd anak muda tersebut. kemudian sang kakek meminta anak muda ini utk mengambil segelas air putih kemudian menaruh gaRAM tadi ke dlm gelas tersebutk. " Aduklah garam dlm gelas itu dan minum airnya dan rasakan bagaimana rasanya !", kata si kakek.

anak muda itupun meminum air dlm gelas tersebut dan sambil meludah memuntahkan air yg baru saja di minumnya, ia mengatakan, " Pahit dan asing sekali air ini kek "

Sang kakek pun tersenyum dan kemudian mengajak anak muda ini ke tepi sebuah danau yg luas, keduanya berjalan berdampingan dan sampailah mereka dipinggiran danau tersebut yg airnya sangat jernih. sang kakek kemudian menaburkan segenggam garam ke dalam danau yg tenang itu. lalu ia berkata, " anak muda, ambillah air itu dan kamu minum, bagaimana rasanya? ", anak muda ini pun meminum air danau tersebut, lalu berkata " Kek, airnya sangat segar ". apakah kamu merasakan rasa asing dalam air itu? tanya sang kakek. " Tidak" jawab anak muda ini.

Dengan penuh bijak, sang Kakek pun menepuk-nepuk pundak anak muda ini dan mengajaknya duduk berhadapan. " Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan ini mirip dengan segenggam garam tadi, tdk lebih tdk kurang.

Namun kepahitan dan asing yg kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yg kita gunakan. dan wadah itu tidak lain adalah HATI kita.

hanya ada satu hal yg bisa kita lakukan adalah, LAPANGKAN LAH DADA KITA untuk menerima semuanya, luaskanlah HATI untuk menampung setiap masalah, tantangan dan kepahitan hidup.

HATI kita adalah wadah itu, PERASAAn kita adalah tempat itu, KALBU kita adalah tempat utk menampung semuanya.

Jadi jangan buat HATI kita seperti GELAS td, yg hanya bisa menampung sedikit. Tapi jadikanlah HATI kita itu seperti DANAU, yg karena luasnya, sehingga ia dapat meredam pahit dan asingnya rasa garam yg ditaburkan kedalamnya.

Hati yg LAPANG akan mampu menampung segala kepahitan dan kesulitan hidup dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar